JAKARTA: Monopoly Watch menilai upaya pemerintah menekan harga minyak goreng dengan mengeluarkan Minyakita malah menciptakan persaingan tidak sehat.
"Takutnya yang jualan minyak goreng curah di pasar tradisional kalah bersaing dengan minyak kemasan," ujar Direktur Eksekutif Monopoly Watch Girry Gemilang Sobar saat diskusi Mengembalikan Kredibilitas KPPU, kemarin.
Monopoly Watch merupakan lembaga nirlaba yang memiliki perhatian pada perilaku monopolistik dan persaingan usaha tidak sehat.
Dia menambahkan seringkali masyarakat dibodohi dengan harga murah. Padahal, para pelaku usaha barang kebutuhan pokok tersebut sebagian besar adalah usaha kecil menengah dan juga para petani. Jika, harga diturunkan tentu akan menggerus keuntungan mereka.
Menurut dia, seharusnya pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat sebagai konsumen agar memahami sendiri harga yang wajar sesuai dengan biaya produksi dan keuntungan yang diambil. "Bukan harga murah, melainkan harga yang wajar."
Girry menambahkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai komisi yang mengawasi persaingan usaha harus mampu membenahi kinerja untuk mengembalikan kredibilitas komisi itu.
Dia menuturkan beberapa kasus yang melibatkan mantan Ketua KPPU M. Iqbal dan mantan eksekutif Grup Lippo Billy Sindoro menunjukkan KPPU merupakan lembaga yang rawan dengan korupsi dan kolusi.
"Pembenahan internal di KPPU dapat dimulai dengan menata kode etik sampai pada taraf sanksi yang melanggarnya. Kode etik yang selama ini dimiliki KPPU tidak mengatur sanksi bagi anggotanya yang melanggar." (19)
Sumber: Bisnis Indonesia
http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/perdagangan/1id100882.html
Sunday, 15 February 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment